Ketika sedang bertraveling, tidak ada yang dapat memprediksi kapan dan seperti apa bahaya yang akan datang. Sebagai traveler tentu saja kita hanya dapat mencegah agar bahaya tidak datang. Ada beberapa barang yang dapat menyelamatkan diri Anda ketika bahaya datang. Berikut ini 6 barang penyelamat ketika traveling.
1. Perlengkapan P3K
Jangan pernah melupakan membawa perlengkapan P3K ketika sedang traveling. P3K sangat dibutuhkan ketika Anda sakit atau terjadi kecelakaan, apalagi posisi Anda jauh dari rumah sakit. Ketika membeli P3K biasanya sudah dilengkapi dengan berbagai kebutuhan yang Anda perlukan saat terjadi kecelakaan. Dalam kotak P3K juga sudah dilengkapi dengan obat sakit kepala dan obat luka. Anda juga dapat menambah dengan obat-obatan pribadi.
2. Masker
credit: edcmag.com
Masker dapat mencegah Anda dari penyebaran penyakit yang melalui pernapasan seperti batuk, flu, atau virus corona. Masker juga dapat menghindari Anda dari kabut polusi yang dapat mengganggu kesehatan. Gunakan masker saat sedang berjalan di jalan raya atau sedang berada di tempat ramai. Masker juga dapat melindungi Anda dari kabut dan asap belerang ketika mendaki gunung. Tak perlu malu menggunakan masker, karena sekarang ini sudah banyak masker yang modis dan trendy.
3. Pepper Spray
credit: themeltingpot4u.com
Pepper spray adalah semprotan merica anti kejahatan. Pepper spray dapat membuat mata perih bahkan hingga membuat menangis apabila disemprotkan ke mata seseorang. Alat ini dapat Anda gunakan sebagai perlindungan diri apabila Anda sedang terancam oleh orang lain. Semprotkan Pepper spray ke mata orang tersebut dan langsung lari ke tempat yang aman untuk menyelamatkan diri. Anda dapat membeli pepper spray di toko online.
4. Peluit
credit: survival-mastery.com
Loh apa gunanya peluit buat traveling? Jangan salah, peluit dapat mengeluarkan suara lebih keras dari suara manusia. Dengan suaranya yang keras, peluit dapat digunakan sebagai penanda darurat atau penanda lokasi untuk mempermudah pencarian jika sedang tersesat di hutan, gunung bahkan di laut, seperti yang dilakukan oleh Rose di film Titanic. Peluit juga dapat digunakan jika ada yang ingin berniat buruk kepada Anda. Tiuplah peluit untuk memancing perhatian orang disekitar Anda.
Dengan ukurannya yang kecil Anda dapat menyimpan peluit dengan mudah. Anda dapat menyimpannya dalam kantong celana, sebagai gantungan kunci atau sebagai mainan pada kalung. Jangan menyimpan peluit pada tempat yang sulit Anda jangkau seperti di dalam tas.
5. Senter
credit: flickr.com
Senter dapat membantu Anda sebagai penerang ketika berjalan di tempat yang gelap. Selain sebagai penerang, senter juga dapat berfungsi sebagai pengirim sinyal darurat sama seperti peluit. Cara mengirim sinyal darurat melalui senter adalah dengan menghidupkan dan mematikan senter secara berulang dan cepat. Arahkan cahaya senter ke berbagai arah yang menurut Anda dapat dilihat oleh orang lain. Belilah senter yang mempunyai fitur SOS, jadi Anda tidak susah payah menekan tombol on/off secara berulang.
6. Emergency Blanket
credit: mikealger.com
Emergency Blanket mirip seperti sleeping bag atau kantong tidur. Emergency blanket dapat sebagai penghangat tubuh jika terserang hipotermia. Bentuknya yang tipis dan ringan menjadikannya mudah dibawa dan disimpan. Emergency blanket ini sangatlah berguna apalagi jika Anda sedang traveling di alam terbuka, seperti gunung. Karena pembunuh terbesar dalam melakukan pendakian gunung adalah hipotermia atau kedinginan parah.
Itulah 6 barang penyelamat ketika traveling. Jadi saat ingin traveling selain Anda harus menyiapkan perlengkapan yang harus dibawa ketika traveling, Anda juga wajib menyiapkan 6 barang penyelamat diatas.
Rumah Makan (RM) Adem Ayem Solo berhadapan langsung dengan rumah dinas walikota Surakarta atau Loji Gandrung. Tepatnya di Jl. Slamet Riyadi 342, Kelurahan Penumping, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta.
Meski sudah ada pelonggaran, ada beberapa tips wisata usai pandemi yang perlu menjadi perhatian. Kesehatan tetap merupakan urusan utama yang perlu mendapat kepedulian tinggi, termasuk faktor-faktor penting yang lain.
Di ujung selatan Jl. Malioboro, Yogyakarta terdapat titik nol kilometer kota tersebut. Di sini pula ada banyak sekali simbol-simbol budaya dengan cerita dan kisah sejarah yang teramat panjang.
