Asyiknya Menikmati Kesegaran dan Kelezatan Timlo Khas Solo
Solo yang mempunyai nama resmi Surakarta memang bukan merupakan kota besar. Meski demikian, kota yang dulu pernah menjadi ibukota kerajaan Mataram Islam ini mempunyai kekayaan makanan tradisional yang sangat lengkap. Hampir semuanya memiliki cita rasa yang sangat khas dan lezat. Salah satunya adalah timlo yang begitu populer di kalangan pecinta wisata kuliner.
Sejarah Timlo
Menurut catatan sejarah dan bukti tertulis yang ada, sebenarnya Timlo itu berasal dari China dan bukan merupakan masakan asli Surakarta. Konon, ketika ibukota kerajaan Mataram Islam pindah ke Solo banyak imigran dari China yang ikut bertempat tinggal tidak jauh dari keraton. Mereka mempunyai budaya sendiri, termasuk dalam urusan masakan.
Seiring dengan perjalanan waktu, terjadi alkulturasi atau pencampuran budaya antara budaya China dan Solo. Timlo sendiri merupakan sajian tradisional Tiongkok dengan nama asli kimlo. Tapi setelah masyarakat Solo mulai mengenal santapan ini, namanya berubah jadi Timlo.
Demikian pula dengan teknik memasak maupun cara penyajiannya, juga disesuaikan dengan selera lidah orang Jawa khususnya Solo. Kemudian pada akhirnya, hidangan ini semakin populer dan sering membuat para pecinta kuliner jadi merasa penasaran. Setelah itu mereka tertarik untuk mencicipi dan merasakan kelezatannya.
Kelezatan Timlo Solo
Ketika melihat secara sekilas, sebagian besar orang pasti berpikir bahwa timlo punya kemiripan dengan sup. Meski demikian ada perbedaan signifikan di antara keduanya. Apalagi mengingat jika sup berasal dari Eropa, sedangkan timlo dikenalkan pertamakali oleh pendatang asal China.
Selain itu ketika membandingkan dengan sup atau hidangan lainnya, timlo memiliki isian yang lebih lengkap. Isian tersebut terdiri dari mihun, irisan daging ayam goreng, irisan sosis, ampela ati ayam dan telur. Bahkan ada pula yang masih menambahinya dengan wortel, kentang goreng hingga jamur kuping.
Untuk sosisnya, pada umumnya dibuat secara khusus, tidak seperti sosis biasa dengan bentuk yang lebih lembut dan kenyal. Sedangkan telurnya, berwarna hitam pekat karena memakai bumbu kecap saat perebusan.
Keistimewaan berikutnya yang terdapat dalam masakan timlo adalah kuahnya terlihat bening dan cita rasanya sangat gurih. Rasa gurih ini berasal dari campuran bumbu bawang putih dan merah, sari kaldu ayam, garam, merica dan sedikit gula pasir.
Kemudian jika ingin menciptakan rasa pedas, dapat dikasih cocolan sambal bawang atau sambal kecap. Akan tetapi tidak sedikit pula yang hanya memasukan kecap saja, terutama bagi yang lebih suka dengan paduan cita rasa manis dan gurih. Kemudian untuk menghadirkan cita rasa yang semakin segar, bisa mengasih lagi dengan perasan jeruk nipis.
Teknik Penyajian
Sebagai santapan berkuah timlo selalu tersaji dalam mangkok atau piring besar dengan taburan bawang goreng di atasnya. Meski bisa menyantap langsung, tapi banyak yang menjadikan kudapan ini sebagai lauk. Nasinya ada yang terpisah dengan piring, namun ada pula yang mencampur menjadi satu.
Baik makan pagi, siang atau malam sangat cocok untuk menikmati kelezatan timlo. Apalagi saat cuaca sedang dingin atau musim hujan, karena menjadi terasa lebih nikmat menyantap hidangan tersebut ketika masih panas. Tubuh akan menjadi hangat, tidak kedinginan lagi.
Harga
Karena isinya yang sangat lengkap, jangan heran jika timlo selalu memiliki harga lebih mahal daripada sup, soto atau bakso yang juga sangat populer di Solo. Tetapi melihat kelezatannya yang begitu memanjakan lidah, maka harga tersebut sangat sepadan.
Alasan berikutnya kenapa harga timlo lebih mahal adalah karena proses memasaknya yang cukup rumit dan butuh waktu lama. Jadi jangan heran pula apabila lebih sering menjumpai kuliner ini di warung atau rumah makan yang secara khusus memang hanya menyediakan menu timlo saja. Jika pun menyediakan masakan lain, pasti tetap menjadikan masakan ini sebagai menu andalan.
Di warung kaki lima, biasanya penjual menawarkan setiap satu porsi timlo lengkap dengan nasi dan minuman teh atau jeruk dengan harga Rp. 15.000 hingga Rp. 20.000. Tapi jika memilih rumah makan besar atau restoran dan hotel, bisa mencapai sekitar Rp. 25.000 sampai Rp. 50.000 per porsi belum termasuk nasi dan minuman.
Jangan lupa pula, timlo adalah masakan khas Solo yang tidak hanya mampu membuat pecinta wisata kuliner Indonesia terpuaskan namun juga mengenyangkan. Sehingga tidak perlu menyantap kudapan lain setelah menikmati hidangan yang sangat istimewa ini.
Related Posts
Wajib Dicoba! 5 Strategi Jitu Wisata Kuliner Hemat Biaya
Wisata kuliner sepertinya menjadi agenda wajib saat kalian berkunjung ke suatu wilayah. Tidak lengkap rasanya saat berwisata ke suatu wilayah dan tidak mencicipi kuliner khas yang ada di daerah tersebut.
Read moreMencicipi Ratusan Menu Kuliner Roti Canai
Siapa yang tak kenal dengan Roti Canai? ya makanan khas Malaysia ini sudah banyak menjamur di berbagai daerah di Indonesia. Tidak hanya di kota-kota besar, keberadaan warung Roti Canai juga hadir di kota-kota kecil di Indonesia.
Read more4 Makanan Khas Lebaran, Nomor 1 Pasti Ada di Rumahmu!
Setelah berpuasa sebulan penuh, tibalah umat Islam di hari kemenangan. Hari yang suci dimana orang-orang yang melaksanakan ibadah puasa dengan sungguh-sungguh jiwa raganya akan kembali pada kesucian.
Read more