Buku Ini, Layak Jadi Referensi Backpacker Pemula

Ingin melancong tapi punya dana terbatas? Tak usah khawatir. Tinggal backpackeran saja. Ya, melancong dengan backpackeran sudah jadi gaya hidup tersendiri dalam dunia turistik.

Backpacker adalah sebutan bagi pelancong atau turis yang punya budget terbatas. Bahkan ada yang menyebut backpacker adalah turis kere. Meski sebutan itu terdengar agak miring, tapi dalam perkembangannya istilah backpacker justru kian mendunia. Bahkan digemari. Jadi trend gaya hidup, hingga sekarang.

Buku backpackeran. Foto : thinktrial.blogspot.co.id

Bahkan, banyak yang mengatakan melancong dengan gaya backpackeran lebih keren. Lebih menantang. Ya, saya sepakat dengan itu. Sebab seorang backpacker, tak sekedar melancong atau berwisata ke tempat menarik, tapi juga diharuskan bisa mengelola perjalanannya. Bagaimana caranya dengan budget terbatas, tapi acara melancongnya sempurna.

Tidak heran, bila kemudian ada yang menyebut backpacker adalah turis kere. Bukan wisatawan yang tebal dompet. Tak salah memang. Tapi tenang saja, sekarang ini banyak negara justru berlomba-lomba menggaet turis backpacker agar singgah ke negaranya. Ragam akomodasi pun bukan lagi perkara sulit.

Di beberapa negara, bahkan disediakan wilayah khusus untuk mereka, para backpacker. Di Indonesia, jika di Jakarta, kampung backpacker yang paling tenar adalah kawasan Jalan Jaksa yang ada di Jakarta Pusat. Sementara kalau di Thailand, ada kawasan Khaosan Road yang sudah tenar di kalangan para backpacker seluruh dunia.

Ilustrasi backpacker. Foto : nomadsworld.com

Nah, mengelola perjalanan dengan budget terbatas, tentu harus punya trik dan kiat tersendiri. Soal ini, saya punya referensi yang menurut saya rekomended untuk dipelajari mereka yang mau backpackeran. Referensi itu, tak lain sebuah buku yang di tulis backpacker asal Indonesia.

Buku tersebut berjudul, “Keliling Eropa 6 Bulan Hanya 1000 Dolar!”, yang ditulis oleh Marina Silvia Kusumawardhani, wanita kelahiran 30 Agustus 1983. Buku ini merupakan kisah perjalanan Marina, lulusan teknik industri ITB 2001 yang mengaku mulai jatuh cinta kepada dunia traveling sejak 2003. Kisah perjalanan saat melancong ke beberapa negara di Eropa, dengan dana terbatas. Banyak tips yang bisa didapat dari buku yang ditulis dengan gaya bertutur itu. Isinya pun banyak yang menggelitik.

Membacanya juga tidak akan membuat berkerut kening. Bahasanya renyah. Enak dibaca. Ringan, mudah dicerna. Tapi yang pasti, dengan membaca buku,” Keliling Eropa 6 Bulan Hanya 1000 Dolar!”, kamu bisa belajar dan meraup ilmu backpackeran dari Marina. Banyak pengetahuan yang bisa didapat dari bukunya. Misalnya bagaimana cara menjalin pertemanan dengan mereka di luar negeri, hingga bisa membuat biaya perjalanan ditekan sedemikian rupa. Di bukunya Marina, membagikan informasi berharga tentang situs-situs yang bisa diakses untuk mendapat teman di luar negeri.

Ilustrasi backpacker. Foto : Okezone.com

Situs seperti Hospitalityclub.org, Couchsurfing.com, Freeloaders.com atau Stay-4free.com adalah beberapa situs yang direkomendasikan. Lewat situs itu pula Marina dapat teman yang bisa ditumpangi saat dia melancong di Eropa. Pokoknya, ada seabrek tipsnya lainnya, mulai dari perencanaan, apa saja yang harus dipersiapkan dan tetek bengek lainnya. Komplit dan cukup menambah pengetahuan bagi backpacker pemula.

Saran saya, kalau mau niat backpackeran beli buku ini. Apalagi bagi backpacker pemula, buku, ” Keliling Eropa 6 Bulan Hanya 1000 Dolar!”, sangat berguna buat nambah referensi. Sehingga tak gelagapan saat melancong nanti. Ibarat, bisa lebih siap saat berjalan. Sudah punya senjata, ketika hendak maju ke medan pertempuran.