Empuk dan Enaknya Sate Perawan
Sate adalah salah satu kuliner yang banyak penggemarnya. Kuliner dari daging kambing ini memang punya sensasi rasa sendiri. Walau sering diidentikan dengan kandungan kolesterol, tapi sate tetap banyak yang memfavoritkannya.
Bicara soal sate, yang terbayang adalah orang Madura. Ya, sate Madura memang tenar. Di ibukota Jakarta misalnya, sate Madura ada di mana-mana, mulai di pinggir jalan besar, hingga ke pelosok jalan kecil dan gang. Sate Madura pun banyak fansnya.
Nah, saya punya referensi warung sate yang sepertinya layak direkomendasikan. Warung sate ini, ada di jalan raya Meruyung, Limo, Depok.
Letaknya pinggir jalan. Jadi, jika dari arah Depok, meluncur saja ke jalan yang mengarah ke Sawangan. Nanti, tepat di pertigaan Parung Bingung, ambil jalan yang menuju ke Mesjid Kubah Mas. Warung Sate Perawan, tak jauh dari mesjid yang banyak dikunjungi para peziarah tersebut.
Posisi warung sebelah kiri, tak jauh dari Mesjid Kubah Mas. Mungkin lewat sedikit, sekitar 200 meteran, warung sudah terlihat. Tinggal lihat warung yang ada kambing tergantung. Tentu, kambing yang sudah dikuliti. Itu warung Sate Perawan.
Jika dari Jakarta, ambil jalur yang menuju ke Pondok Labu. Terus saja menuju Cinere. Baru ambil jalan yang menuju ke Sawangan. Sebelum Mesjid Kubah Mas, jalan pelan-pelan saja. Sekitar 200 meteran sebelum Mesjid Kubah Mas, warung Sate Perawan sudah bisa ditemukan. Letaknya sebelah kanan jalan. Ciri khususnya etalase warna hitam dengan gantungan seekor kambing yang telah dikuliti.
Warung Sate Perawan ini, sedia sate kambing. Itu memang menu andalannya. Tersedia juga sate ayam, meski tak begitu banyak stoknya. Andalan utamanya memang sate kambing. Menu lain yang ditawarkan masih berbahan daging kambing. Ada sop dan gule kambing. Tongseng pun kadang ada. Tapi, setiap saya kesana, tongseng selalu habis. Sop kambing juga laris manis.
Harganya masih ramah kantong. Satu porsi sate kambing, 35 ribu. Entah sekarang sudah naik atau tidak. Yang pasti, sate kambing perawan ini, dagingnya empuk. Tidak bau prengus. Menurut pegawai warung, daging untuk sate memang berasal dari kambing muda. Jadi empuk dan lembut.
Bumbu sate meresep. Ada dua pilihan bumbu, bumbu kecap dan bumbu kacang. Saya sendiri suka bumbu kecap yang ditambahi kacang sedikit. Rasanya lebih gurih dan menyegarkan. Sate Perawan salah satu warung sate favorit saya. Istri saya pun suka. Bahkan ketagihan. Setiap ingin makan sate, pasti warung Sate Perawan pilihan pertama.
Hanya saja, kalau hari Sabtu atau Minggu, yang beli cukup banyak. Apalagi jika sore hari menjelang magrib, atau malam. Bahkan pernah, saya harus antri lumayan lama, untuk dapat sate. Tapi, walau agak lama menunggu, sepadan dengan rasa dan empuknya sate. Penasaran? Datang saja ke sana. Dan rasakan sensasi empuknya sate perawan.
Related Posts
Mencicipi Kuliner Kaki Lima Bersama Seorang Menteri
Pada Maret 2017, saya pernah diundang Kementrian Dalam Negeri untuk meliput agenda kerja Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo ke Kabupaten Grobogan, Jawa Timur.
Read moreNikmatnya Campur Lorjhuk : Kuliner Khas Kabupaten Pamekasan, Madura
Campur Lorjhuk merupakan kuliner khas kabupaten Pamekasan, Madura. Pada umumnya saat kita mendengar kata Campur pasti dalam benak kita akan terbayang makanan berkuah dengan beberapa potong ketupat dan bumbu-bumbu penyedap.
Read moreWarkop ‘Burjo’ Van Kuningan
Warung ‘burjo’ identik dengan orang Kuningan, karena pemiliknya banyak yang berasal kabupaten tersebut. Ngopi pagi hari, bagi saya adalah kegiatan kuliner yang wajib ditunaikan.
Read more