Ini 5 Destinasi Wisata Sejarah di Jakarta yang Menarik untuk Dikunjungi
Jakarta atau dikenal sebagai Daerah Khusus Ibukota hingga sekarang masih berstatus sebagai ibukota Negara. Rencananya jika tak ada aral melintang, pada 2024, Presiden Jokowi akan memindahkan ibukota ke Kalimantan Timur. Maka, dengan pindahnya ibukota ke Kalimantan Timur, status ibukota yang disandang Jakarta pun akan tanggal.
Tapi bukan berarti Jakarta kemudian kehilangan daya tarik. Jakarta tetap jadi pusat bisnis di Indonesia. Sebagai pusat bisnis, tentu Jakarta punya segudang daya tarik. Terlebih sejak dulu Jakarta pun, sejak dulu dikenal punya segudang destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi. Banyak jejak sejarah dari kota Jakarta yang memang termasuk salah satu kota tua di Indonesia. Berikut 5 destinasi wisata sejarah di Jakarta yang menarik untuk dikunjungi.
Klenteng Jin De Yuan
Bagi pelancong yang menyukai wisata sejarah dan budaya, Klenteng Jin De Yuan sepertinya harus masuk dalam daftar tempat yang mesti disinggahi saat datang ke Jakarta. Klenteng Jin De Yuan adalah klenteng tua. Punya nilai sejarah tinggi karena dibangun pada tahun 1650. Sangat tua kan usianya.
Klenteng ini, ada di daerah Pecinan. Tepatnya ada di daerah Glodok, Jakarta Pusat. Bagi pelancong yang mau datang ke sana, gampang saja. Tinggal naik bus Transjakarta koridor 1 yang mengambil rute Kota – Blok M. Atau naik kereta komuter Jabodetabek.
Klenteng Jin De Yuan, arsitekturnya menarik. Punya desain rumit. Klenteng Jin De Yuan, walau jadi tempat ibadah tapi juga terbuka untuk pengunjung lain. Terutama turis. Para turis yang datang, bisa foto-foto di area Klenteng. Namun memang yang namanya tempat ibadah, turis yang datang harus mematuhi ketentuan di sana. Tidak asal motret. Dibolehkan memotret di area-area yang ditentukan.
Kawasan Kota Tua
Salah satu destinasi sejarah budaya di Jakarta yang menarik untuk dikunjungi adalah kawasan Kota Tua. Kawasan Kota Tua ini, adalah kawasan yang dikenal dengan gedung-gedung warisan tempo dulu.
Di kawasan Kota Tua, para pelancong akan disuguhi lanskap dari sebuah kota tua yang terdiri dari sederet gedung – gedung peninggalan zaman kolonial Belanda dulu. Kawasan Kota Tua banyak dikunjungi para wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Kawasan ini, jadi spot menarik untuk menghasilkan foto yang ciamik. Bahkan banyak calon pengantin yang melakukan foto prewedding di Kota Tua ini. Jadi, kalau lagi melancong ke Jakarta, jangan lupa singgah ke Kota Tua. Letaknya tidak jauh dari Glodok kok.
Museum Fatahillah
Destinasi menarik lainnya yang bernuansa sejarah di Jakarta, adalah Museum Fatahillah. Letak Museum Fatahillah tak jauh dari kota tua. Museum Fatahillah adalah gedung peninggalan kolonial Belanda. Berdiri pada tahun 1712.
Banyak peninggalan sejarah yang disimpan di Museum Fatahillah ini. Koleksinya antara lain benda-benda peninggalan dari era Kerajaan Pajajaran dan Tarumanegara. Di museum ini juga, pelancong bisa melihat bentuk becak dari berbagai era, atau beragam produk kebudayaan Betawi dan macam-macam jejak peninggalan kolonial Belanda.
Ada juga perabot kuno di Museum Fatahillah. Cukup lengkap koleksinya. Bahkan hasil penggalian arkeologi Kota Tua Jakarta juga disimpan di Museum Fatahillah ini. Di Museum Fatahillah, pelancong juga bisa melihat penjara bawah tanah. Penjara yang jadi saksi bisu penderitaan para tawanan yang di tahan oleh pemerintah kolonial Belanda waktu itu.
Museum Bank Indonesia
Masih di kawasan Kota Tua, tidak jauh dari Museum Fatahillah, ada museum lain yang tak kalah menarik untuk disinggahi. Museum Bank Indonesia namanya. Museum ini juga menempati gedung tua. Dulunya sebelum dijadikan museum, Museum Bank Indonesia adalah bangunan sebuah rumah sakit bernama Binnen Hospital. Tapi pada tahun 1828, dialihfungsikan menjadi gedung bank bernama De Javashe Bank.
Bank ini, pada tahun 1953 dinasionalisasi oleh pemerintah Indonesia menjadi Bank Sentral atau yang sekarang dikenal sebagai Bank Indonesia. Banyak koleksi menarik di Museum Bank Indonesia yang bisa dilihat. Misalnya bentuk uang rupiah dari masa ke masa.
Museum Seni Rupa dan Keramik
Masih di kawasan Kota Tua, ada satu museum lagi yang menarik untuk dilongok. Museum Seni Rupa dan Keramik namanya. Gedung museum ini juga sudah cukup tua usianya. Dibangun oleh seorang arsitek bernama Jhe WNFH van Raders pada tahun 1870. Di Museum Seni Rupa dan Keramik ini, pelancong bisa melihat hasil karya seniman Indonesia sejak kurun waktu 1800-an hingga sekarang. Juga ada workshop melukis dan membuat keramik di museum ini.
Jadi, bagi kamu yang berniat melancong ke Jakarta, jangan lupa datang ke Kawasan Kota Tua. Sekali singgah, ibarat peribahasa, sekali mendayung dua atau tiga pulau terlampaui. Karena sekali datang ke satu tempat, banyak yang menarik untuk dikunjungi.
Related Posts
Ini 3 Destinasi yang Cocok untuk Liburan Keluarga di Kota Jakarta
Sebagai pusat geliat bisnis dan perekonomian, Jakarta ibarat gula yang dirubung semut. Banyak yang datang ke Jakarta yang hingga kini masih berstatus sebagai ibukota negara.
Read moreMelacak Jejak Laksamana Cheng Ho di Klenteng Sam Poo Kong Semarang
Nama Laksamana Cheng Ho, bagi sebagain orang mungkin tak asing lagi. Apalagi bagi masyarakat Thionghoa, nama Laksamana besar itu pasti sudah melekat, karena bisa dikatakan salah satu tokoh leluhur yang melegenda.
Read moreKenangan Saat Pertama Kali Injakan Kaki di Gedung Tua Lawang Sewu Semarang
Lawang Sewu, adalah salah satu ikon wisata di Kota Semarang. Lawang Sewu adalah sebuah gedung tua peninggalan kolonial Belanda. Namanya terkenal saat ada program di sebuah stasiun televisi mengulasnya.
Read more