Apa saja sih Isi Tanzaku, Kertas Harapan di Gelar Jepang UI
Tanzaku adalah secarik kertas warna-warni berisi harapan atau cita-cita seseorang yang ditulis tangan kemudian diikat dan digantung di ranting batang bambu pada perayaan festival Tanabata setiap musim panas di Jepang.
Tanabata sendiri merupakan festival yang dirayakan secara besaran-besaran setiap bulan Juli atau Agustus. Perayaan ini tidak hanya di Jepang tapi juga di Korea dan China, tentunya dengan sebutan yang berbeda. Adapun latar belakang dari Tanabata adalah kisah legenda Hikoboshi dan Orihime, pasangan suami istri yang dipisahkan oleh Raja Langit karena mulai malas-malasan setelah menikah.
Pasangan ini hanya diizinkan bertemu setahun sekali yaitu pada malam hari ke-7 bulan ke-7, pertemuan inilah yang dirayakan sebagai Tanabata.
Lalu apa saja yang bisa kita tulis di kertas harapan Tanzaku? Ya terserah yang menulis tentunya, dari mulai urusan sekolah, karir, percintaan atau sekedar hobi.Kalau satu permintaan tidak cukup, kamu juga bisa membuat daftar panjang seperti belanjaan, tenang, tidak ada peraturan cuma boleh 3 permintaan di sini. Tapi tidak ada jaminan juga semua harapanmu akan dikabulkan. Mungkin dari tradisi inilah istilah menggantung harapan mulai dikenal.
Yuk, kita intipin beberapa Tanzaku dalam bahasa Indonesia yang ditulis orang-orang pada festival kebudayaan Gelar Jepang UI dari 2008 sampai 2011. Mungkin beberapa harapan yang ditulis di sini sudah ada yang terkabul, entahlah.
Beberapa tahun lalu saya pernah juga ikut-ikutan menuliskan harapan di Tanzaku, waktu itu saya tulis 「日本に行きたい」yang artinya “pengen ke Jepang”. Yah bahkan dengan tulisan Jepang pun tidak menjamin harapan kamu akan dikabulkan, sampai tulisan ini dipublikasikan saya belum pernah menginjakkan kaki di sana… #curcol
Kalau kamu, iya kamu, kira-kira apa yang akan kamu tulis di tanzaku?
Related Posts
Oleh-oleh dari Gelar Jepang 2008
Hari Minggu kemarin jalan-jalan sendirian ke UI Depok, nonton sekalian hunting Gelar Jepang 2008. Dari stasiun Cawang hanya membayar Rp 1500 saja pake KRL ekonomi untuk sampai ke stasiun UI dengan melewati 6 stasiun dan waktu tempuh kurang dari setengah jam.
Read moreGudeg Adem Ayem Solo, Lezat dan Menjadi Langganan Tetap Para Pejabat
Rumah Makan (RM) Adem Ayem Solo berhadapan langsung dengan rumah dinas walikota Surakarta atau Loji Gandrung. Tepatnya di Jl. Slamet Riyadi 342, Kelurahan Penumping, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta.
Read moreKendati Sudah Mereda, Tips Wisata Usai Pandemi Ini Tetap Perlu Kalian Terapkan
Meski sudah ada pelonggaran, ada beberapa tips wisata usai pandemi yang perlu menjadi perhatian. Kesehatan tetap merupakan urusan utama yang perlu mendapat kepedulian tinggi, termasuk faktor-faktor penting yang lain.
Read more