Lindungi Alam Dengan Menjadi Traveler Yang Bijak
Sekarang ini memang banyak orang yang suka traveling baik dalam negeri, luar negeri, ke gunung maupun ke pantai. Menjadi traveler memang mampu dilakukan siapa saja. Namun ada satu hal yang tidak semua traveler mampu lakukan. Menjadi traveler yang bijak!
Para traveler memang mampu pergi kemanapun mereka suka. Namun kebanyakan dari para mereka ini sering kali melakukan hal-hal yang dapat merusak alam. Bagi Anda yang mau menjadi traveler yang bijak, silahkan simak tips berikut ini.
Tips Menjadi Traveler Yang Bijak
1. Jangan Buang Sampah Sembarangan
Hal pertama yang harus dilakukan sebagai traveler yang bijak adalah tidak membuang sampah sembarangan. Buang lah sampah pada tempat yang telah disediakan meskipun tidak ada larangan atau imbauan secara tertulis. Sebenarnya, menjadi traveler atau tidak jangan pernah untuk membuang sampah sembarangan.
2. Belilah Tiket Masuk
Belilah tiket masuk saat ingin masuk ke tempat wisata yang mengharuskan membeli tiket masuk. Jangan menjadi pendatang yang ilegal. Dengan membeli tiket masuk, Anda ikut serta dalam melindungi alam. Karena gaji-gaji para pekerja kebersihan di tempat wisata tersebut diambil dari hasil penjualan tiket. Perlu diingat, meskipun Anda membeli tiket masuk tapi tetap saja tidak ada hak Anda sedikitpun untuk membuang sampah sembarangan dan bertindak semaunya.
3. Kurangi Penggunaan Plastik Sekali Pakai
Kurangilah penggunaan plastik sekali pakai seperti kantong kresek, sedotan, styrofoam, botol dan lain-lain. Plastik dapat merusak alam alam karena sangat lama diurai oleh alam. Selain itu sampah-sampah plastik tersebut dapat menumpuk atau terbawa sampai kelaut sehingga dapat merusak berbagai organisme yang ada di laut. Kurangi penggunaan plastik sekali pakai dengan cara membawa tempat makanan, botol minuman dan kantong belanjaan sendiri sehingga Anda dapat menolak penggunaan kantong plastik yang diberikan oleh penjual.
4. Jangan Ambil Bagian Yang Mengeksploitasi Binatang
Sekarang ini banyak sekali tempat wisata yang mengeksploitasi binatang berkedok edukasi. Tempat wisata yang mengeksploitasi binatang seperti tempat sirkus, topeng monyet dan menaiki gajah untuk berkeliling. Hargailah hak asasi binatang, binatang juga ingin hidup bebas. Jadi jangan pernah Anda untuk ambil bagian dalam hal-hal yang mengeksploitasi binatang.
5. Jangan Merusak Alam
Saat traveling jangan pernah untuk merusak alam seperti membunuh binatang, menginjak taman atau merusak tumbuhan yang dilindungi. Cukup abadikan dengan berfoto saja. Tapi harus diingat, saat berfoto jangan sampai menginjak bunga-bunga yang ada di taman demi hasil foto yang menarik.
6. Selalu Bawa Kantong Sampah
Selalu bawa kantong sampah saat traveling terutama saat mendaki gunung. Kantong sampah ini berguna untuk mengumpulkan sampah-sampah Anda jika tidak ditemukan tempat untuk membuang sampah. Jika tempat sampah sudah ditemukan silahkan buang sampah yang Anda kumpulkan pada kantong yang Anda bawa ke tempat sampah.
Itulah 6 tips menjadi traveler yang bijak. Dengan mengikuti 6 tips di atas berarti Anda ikut serta dalam menjaga lingkungan, tempat wisata dan alam. Jangan sampai Anda malas untuk traveling karena tempat wisata sudah pada rusak, padahal ulang Anda sendiri yang mengakibatkan tempat wisata menjadi rusak.
Related Posts
Ssst … ! Ini Lho Surga Wisata Sepeda dan Pantai di Nusa Tenggara Barat
Bersepeda merupakan kegiatan yang tidak saja menyehatkan tapi juga sangat menyenangkan apalagi jika dilakukan sambil berwisata. Bagi traveler yang gemar dengan aktivitas ini, Gili Trawangan adalah surganya.
Read moreTetirah di Eagle Hill Outbond Camp, Didekap Kabut, Ditemani Gerimis
Hari Jumat, 28 Oktober 2016, bertetapan dengan peringatan hari Sumpah Pemuda, saya ‘kabur‘ dari Jakarta. Saya kabur lengkap bersama anak dan istri.
Read moreGudeg Adem Ayem Solo, Lezat dan Menjadi Langganan Tetap Para Pejabat
Rumah Makan (RM) Adem Ayem Solo berhadapan langsung dengan rumah dinas walikota Surakarta atau Loji Gandrung. Tepatnya di Jl. Slamet Riyadi 342, Kelurahan Penumping, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta.
Read more