Lubuk Beringin, Desa Agrowisata Bungo yang Mulai Banyak Dilirik Pecinta Wisata
Menikmati liburan di alam memang menjadi dambaan banyak orang. Hamparan hijau, gemercik air, sungai sungai yang jernih, serta suasana yang tenang adalah sarana yang selalu dirindukan untuk refreshing. Maka tidak heran jika banyak wisata alam yang kemudian bermunculan dewasa ini.
Nah, jika teman traveler berdomisili di wilayah Kabupaten Bungo dan sekitarnya, salah satu wisata alam yang wajib dikunjungi adalah Lubuk Beringin. Tempat yang dijadikan sebagai destinasi agrowisata ini tengah dilirik oleh para pecinta wisata. Banyaknya potensi yang bisa dinikmati adalah alasan mengapa tempat ini wajib menjadi list teman traveler saat liburan
Lokasi dan Akses
Secara geografis, Lubuk Beringin berada di Kecamatan Batin III Ulu, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi. Bila traveler hendak ke sini bisa memulai dari ibu kota kabupaten Bungo. Dari Kabupaten Bungo menuju Lubuk Beringin harus menempuh perjalanan darat sejauh 50 km atau waktu tempuh berkisar satu jam.
Untuk kendaraan bisa menggunakan roda dua ataupun roda empat. Namun sayangnya tidak ada angkutan umum yang menuju ke lokasi. Jadi pastikan traveler yang hendak ke sini membawa kendaraan pribadi atau menyewa kendaraan di ibu kota kabupaten Bungo.
Jalan yang dilalui cukup bervariasi. Beberapa kondisi jalannya beraspal, beberapa lainnya dalam keadaan rusak. Selain itu selama perjalanan sebaiknya teman traveler berhati hati dalam berkendara karena banyak dijumpai tikungan yang berbahaya.
Oh ya, disepanjang jalan juga tidak ada petunjuk arah menuju lokasi. Jadi bila hendak kesini sebaiknya membawa teman yang sudah mengenal lokasi. Atau jika tidak, harus rajin bertanya kepada masyarakat setempat
Potensi Sungai Sebagai Arena Wisata
Sungai yang bisa dinikmati di Lubuk Beringin adalah Sungai Batang Buat. Sungai ini memiliki daya tarik dari kejernihan dan kesegaran airnya. Kejernihan dan kesegaran air di tempat ini didasari oleh kepedulian dan kecintaan masyarakat pada sungai. Warga masyarakat sadar betul akan pentingnya keberadaan sungai bagi kehidupan mereka, sehingga tidak pernah mencemari sungai dengan sampah dan sejenisnya
Di Sungai Buat teman traveler bisa sepuasnya mandi dan berenang. Disana juga terdapat semacam Grojogan yang biasa menjadi spot favorit para pengunjung. Tidak hanya itu, suasana di sekitar sungai juga semakin terasa alami dengan pepohonan hijau yang tumbuh tidak jauh dari bibir sungai.
Disungai ini juga teman traveler bisa merasakan sensasi menangkap ikan di area bebas lubuk larangan. Menariknya cara menangkap ikan disini tak lazim dijumpai. Ya, masyarakat sekitar biasanya akan mengajarkan pengunjung menangkap ikan dengan menggunakan batu. Ikan yang ditangkap bisa langsung dibakar sambil menikmati suasana alam wilayah sekitar
Pemanfaatan Sungai oleh Masyarakat Sekitar
Air jernih yang mengaliri Sungai Buat nyatanya bukan hanya dimanfaatkan oleh para pengunjung sebagai lokasi berenang dan basah basahan. Sungai Buat juga memiliki peran yang vital bagi masyarakat lokal. Sungai ini dimanfaatkan sebagai PLTA untuk mengaliri listrik ke rumah rumah warga.
Selain PLTA, Sungai ini juga dialiri untuk persawahan, sumber air minum, rumah tangga lainnya. Tidak hanya sampai disitu, sebagai upaya pemanfaatan hasil sungai masyarakat membangun lubuk larangan. Lubuk larangan merupakan kawasan di beberapa wilayah sungai yang telah disepakati bersama sebagai kawasan terlarang untuk mengambil ikan dengan cara apapun termasuk cara yang dapat merusak ekosistem sungai.
Lubuk larangan semacam kolam budidaya ikan alami yang memiliki masa panen sesuai kesepakatan. Hasilnya nanti akan dikonsumsi secara bersama oleh masyarakat sekitar. Lubuk larangan semacam ini selain bisa memenuhi kebutuhan dimasa mendatang juga membantu menjaga ekosistem sungai.
Hamparan Hutan dan Lingkungan yang terus Terjaga
Diluar potensi sungainya, Lubuk Beringin juga memiliki potensi yang besar pada hutannya. Yap, sekitar 2.356 hektar lahannya adalah hutan desa. Hutan ini merupakan hutan milik negara yang dikelolah oleh desa yang digunakan dan dijaga kelestariannya oleh desa untuk kesejahtaraan masyarakat sekitar
Selain itu, hal menarik lainnya ada pada tatanan perkebunan masyarakat sekitar yang didominasi tanaman karet. Masyarakat Lubuk Beringin memang terkenal sebagai petani karet yang di wariskan dari nenek moyang mereka dari zaman penjajahan Belanda dulu. Bahkan warga juga memanfaatkan beberapa wilayah hutan untuk penanaman karet atau yang disebut agroforest.
Fasilitas
Fasilitas untuk menikmati keindahan Lubuk Beringin cukup lengkap. Disana terdapat toilet umum, tempat sampah, lokasi parkir bagi pengunjung sungai Batang Buat dan musholah. Sementara itu di sekitaran sungai pengunjung juga bisa menemukan warung yang bisa disinggahi sebagai pengobat rasa lapar.
Bagi traveler yang berasal dari luar daerah, bisa menginap di ibu kota kabupaten yaitu Muaro bBungo. Maklum di desa sendiri belum ada penginapan khusus bagi para pengunjungnya. Penginapan di Muaro Bungo cukup variatif. Jadi tinggal menyesuaikan budget traveler.
Nah itulah sekilas mengenai Lubuk Beringin. Sebuah desa agrowisata di provinsi Jambi yang mulai banyak dilirik pencinta wisata alam
Related Posts
Berikut Cara Antisipasi Bahaya yang Wajib Kalian Ketahui Sebelum Menjajal Gunung Masurai
Dahulu mendaki gunung dianggap tabu oleh banyak kalangan. Selain bahaya yang dihadapi, juga banyak mistis yang berkembang di sana. Seiring perkembangan zaman, mendaki gunung mulai jadi trend.
Read moreYuk, Intip Konsep Alam ala Rumah Kito Resort
Memilih untuk berkunjung ke Kota Jambi tidak lengkap rasanya jika tidak merasakan sensasi menginap di sana. Nah salah satu akomodasi penginapan di Kota Jambi yang bisa traveler kunjungi adalah Rumah Kito Resort.
Read moreJambi Paradise, Surga Rekreasi yang Instagramable
Seperti namanya, Jambi Paradise bak surga bagi masyarakat Jambi. Memiliki luas berkisar 4 hektar, taman wisata buatan ini kaya akan desain alam dengan seni dan kreatifitas yang tinggi.
Read more