Mangut Kepala Ikan Manyung Bu Fat yang Bikin Lidah Bertekuk Lutut
Jika sedang melancong ke Kota Semarang, saya sarankan untuk singgah ke Warung Kepala Ikan Manyung Bu Fat. Pasti, tidak akan kecewa. Dijamin, lidah akan puas. Mencicip sensasi rasanya.
Ya, Warung Mangut Kepala Ikan Manyung Bu Fat, sudah terkenal sebagai tempat makan yang akan membuat lidah pengunjungnya jatuh cinta. Lalu, datang dan datang lagi. Sekali datang dan bersantap, setelah itu jadi pelanggan. Itu pula yang saya alami.
Pertama kali saya merasakan sensasi nikmatnya racikan mangut kepala ikan Manyung di warung Bu Fat, saat saya ditugaskan kantor untuk meliput satu acara kementerian yang dihadiri seorang menteri di kota itu. Usai liputan, menteri yang diliput mengajak untuk makan siang. Saya karena diundang nurut saja, makan siang di mana. Terserah yang ngundang. Apalagi yang ngajak makan siang adalah seorang menteri. Pantang untuk ditolak.
Lalu meluncurlah mobil yang ditumpangi Pak menteri dan tentunya mobil yang saya tumpangi ke Jalan Ariloka, Krobokan, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang. Begitu saya turun dari mobil, langsung mata menangkap sebuah bangunan dengan penanda nama warungnya. Kepala Manyung Bu Fat, begitu tulisan yang saya yang tertempel di kaca depan warung. Tulisan itu jadi penanda warung yang terkenal dengan menu mangut kepala ikan Manyungnya.
Siang itu, cukup lumayan banyak yang makan di warung yang sebenarnya tak begitu luas. Setelah dapat tempat duduk, saya ikut saja dipesan menu apa. Ketika yang lain menu pesan mangut kepala ikan Manyung, saya pun ikut pesan itu. Maklum baru pertama, belum tahu menu apa yang paling enak di warung itu. Di samping penasaran dengan promosi Pak menteri saat mengajak makan siang bareng. Katanya, ” kamu harus nyobain mangut kepala ikan manyung Bu Fat, pasti ketagihan.”
Tidak berapa lama pesanan saya dan yang lainnya pun datang. Satu porsi besar kepala ikan Manyung datang yang dikelilingi kuah kental berwarna kuning kecoklatan. Kuahnya sedikit keruh. Sepertinya kuah terbuat dari santan kelapa yang diperkaya dengan bumbu rempah-rempah. Rasa lapar pun menyergap. Tanpa basa-basi, setelah berdoa, langsung saya coba cicipi menu kepala manyung yang kata Pak menteri akan membuat saya jatuh cinta.
Saya cuil daging kepala ikannya, lalu kuah kentalnya. Langsung disiram ke nasi putih. Setelah, saya sendok dalam satu suapan. Sesendok nasi, cuilan daging kepala ikan dan kuah mangut pun langsung masuk mulut. Saya coba rasakan sensasi rasanya. Benar-benar amazing. Gurih, pedas berbaur menjadi satu. Daging ikannya juga empuk. Lembut dibalut kuah kuah kental yang kaya bumbu rempah. Benar-benar satu sendok sukses membuat lidah saya jatuh cinta. Seperti kesetanan, saya pun langsung tancap gas menghabiskan satu porsi mangut kepala kepala ikan Manyung. Satu porsi pun langsung tandas dalam sekejap.
Saya tak menyangka, bisa selahap itu. Padahal, tiap makan saya suka agak lambat habiskan satu porsi menu makanan. Tapi entah yang satu ini, bikin saya kesetanan.untuk cepat menghabiskan.Ya, pasti karena perpaduan perut lapar dan juga nikmatnya mangut kepala ikan Manyung.
Sejak itulah, setiap saya berkunjung ke Kota Semarang, singgah dan bersantap di Warung mangut kepala Ikan Manyung Bu Fat bisa dikatakan agenda wajib. Seperti saat saya datang kembali ke Semarang dengan beberapa wartawan dari beberapa media untuk meliput satu acara kementerian. Begitu ditanya mau makan siang di mana, saya yang pertama menyebut Warung mangut kepala ikan Manyung Bu Fat. Untungnya yang lain setuju. Mungkin karena ada beberapa orang yang juga pernah datang bersantap ke Warung Bu Fat. Dan, juga sama-sama seperti saya langsung jatuh cinta. Karena itu tanpa ada resistensi, semua aklamasi untuk makan siang di Warung Bu Fat.
Hasilnya sudah ditebak. Semua wartawan yang makan menyatakan puas. Termasuk saya pastinya. Cinta kepada mangut kepala ikan Manyung Bu Fat kian berlipat.
Di Warung mangut kepala ikan Manyung Bu Fat sendiri selain menu andalannya Manyung kepala ikan, juga ada menu lain seperti mangut daging ikan pari, belut, kikil, cumi hitam, ikan goreng, botok udang, ayam kampung goreng, botok petai cina, garang asem, sambal pete dan krecek. Tapi tetap menu mangut kepala ikan Manyung yang jadi buruan dan favorit. Menu paling laris.
Nah, jika kamu memang hendak atau sedang di Semarang, sekali lagi saran saya singgah ke Warung Mangut Kepala Ikan Manyung Bu Fat. Mungkin kamu akan seperti saya, jatuh cinta di santapan pertama. Pokoknya tidak akan kecewa. Soal harga sebanding dengan sensasi nikmat rasanya.
Related Posts
Gudeg Adem Ayem Solo, Lezat dan Menjadi Langganan Tetap Para Pejabat
Rumah Makan (RM) Adem Ayem Solo berhadapan langsung dengan rumah dinas walikota Surakarta atau Loji Gandrung. Tepatnya di Jl. Slamet Riyadi 342, Kelurahan Penumping, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta.
Read moreKendati Sudah Mereda, Tips Wisata Usai Pandemi Ini Tetap Perlu Kalian Terapkan
Meski sudah ada pelonggaran, ada beberapa tips wisata usai pandemi yang perlu menjadi perhatian. Kesehatan tetap merupakan urusan utama yang perlu mendapat kepedulian tinggi, termasuk faktor-faktor penting yang lain.
Read moreMuseum Sonobudoyo Yogyakarta, Asik Untuk Belajar Seni dan Budaya Nusantara
Di ujung selatan Jl. Malioboro, Yogyakarta terdapat titik nol kilometer kota tersebut. Di sini pula ada banyak sekali simbol-simbol budaya dengan cerita dan kisah sejarah yang teramat panjang.
Read more