Nasi Kalong, Referensi Kuliner Kota Kembang dari Food Vlogger Nex Carlos
Bandung selama ini dikenal sebagai kota tujuan wisata. Jika akhir pekan tiba, Bandung macet. Banyak orang Jakarta yang datang untuk menikmati pesona kota kembang.
Bandung memang tempat yang enak untuk berlibur. Sejak zaman Belanda, Bandung memang dikenal sebagai kota tetirah. Kota tempat peristirahatan para menak dan juga penggede Belanda. Dari situ kemudian Bandung dijuluki sebagai Parisnya Jawa atau Paris van Java. Julukan yang hingga kini terus melekat.
Bandung memang punya banyak daya tarik. Kota wisata belanja. Di kota Kembang ini, banyak tempat belanja. Dikenal sebagai kotanya factory outlet. Bandung juga punya sederet tempat eksotis untuk melepaskan penat. Bandung juga surga bagi para pemburu kuliner enak.
Nah, bagi yang suka ke Bandung, saya ada referensi Kuliner yang dijamin bisa membuat puas lidah. Referensi ini saya dapatkan setelah saya nonton tayangan video yang diunggah oleh channel Nex Carlos. Nex Carlos sendiri adalah salah satu food vlogger terkenal di Tanah Air. Channel-nya di YouTube memang khusus berisikan petualangannya ke berbagai kota, menikmati kuliner-kuliner khasnya. Salah satunya yang saya tonton.
Ketika di Bandung, Nex Carlos datang ke Jalan RE Martadinata. Di jalan itu, ada tempat kuliner nikmat. Namanya Nasi Kalong. Mungkin bagi yang sering ke Bandung, pasti hapal tempat makan dengan nama Nasi Kalong ini. Warung makan Nasi Kalong ini ada di Jalan RE Martadinata No 102, Cihapit, Kecamatan Bandung Wetan, Bandung.
Nasi kalong adalah nasi merah. Di sana ada dua pilihan nasi. Nasi merah dan nasi putih. Nasi diambilin. Setelah itu, pembeli pilih sendiri lauknya atau ala prasmanan. Yang terkenal di sana, ayam goreng madu, buncis bakar dan rendang bistik sapi.
Ada semur jengkol. Jengkolnya menurut si pelayan berasal dari Jepara. Beda. Lebih legit dari jengkol biasanya. Rendang bistik sapi juga lembut, karena dagingnya digiling dan dicincang. Menu lainnya, lumpia ikan. Mirip otak-otak tapi berbahan ikan. Menu lainnya adalah ayam lemon asem manis yang pakai wijen. Kata si pemilik Nasi Kalong, ayam lemon di Nasi Kalong, legit mirip bumbu iga bakar. Sebagai penambah nafsu makan juga ada sambel gledek. Pakai cabe rawit, bawang, tomat, terasi dan jeruk limau. Sambal dibuat dadakan. Kata si pemilik warung, sambal gledek tak terlalu pedes.
Masih menurut si pemilik warung, semua masakan di Nasi Kalong, tanpa MSG. Penyedapnya alami, diimpor dari Thailand berasal dari sejenis kacang mede. Kecapnya pun khusus didatangkan dari Jepang. Sementara minuman favorit di Nasi Kalong, ada minuman spesial jeruk nipis. Berasal dari jeruk nipis lokal. Ada yang dingin dan hangat.
Harganya gimana? Mahalkah? Dari tayangan video di channel Nex Carlos, si pemilik Nasi Kalong merinci harga setiap menu. Rendang bistik sapi harganya Rp 20.000. Buncis bakar 10 ribu. Nasi Kalong satu porsi Rp 8000. Agak mahal tapi sehat karena bahannya memang yang terbaik. Yang premium. Nex Carlos sendiri saat mencicipi Nasi Kalong dan lauknya, mengakui jika makanan di Nasi Kalong nikmat. Gurih, meski tanpa MSG. Walau agak mahal, tapi rasa sebanding dengan dengan harga. Nasi merahnya pun, tak seperti nasi merah biasa, kata Nex Carlos. Tidak pera atau keras. Nasinya pun wangi.
Jadi bagi yang suka kulineran dan kebetulan sedang di Bandung, Nasi Kalong referensi dari food vlogger Nex Carlos patut dicoba.
Related Posts
Gudeg Adem Ayem Solo, Lezat dan Menjadi Langganan Tetap Para Pejabat
Rumah Makan (RM) Adem Ayem Solo berhadapan langsung dengan rumah dinas walikota Surakarta atau Loji Gandrung. Tepatnya di Jl. Slamet Riyadi 342, Kelurahan Penumping, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta.
Read moreKendati Sudah Mereda, Tips Wisata Usai Pandemi Ini Tetap Perlu Kalian Terapkan
Meski sudah ada pelonggaran, ada beberapa tips wisata usai pandemi yang perlu menjadi perhatian. Kesehatan tetap merupakan urusan utama yang perlu mendapat kepedulian tinggi, termasuk faktor-faktor penting yang lain.
Read moreMuseum Sonobudoyo Yogyakarta, Asik Untuk Belajar Seni dan Budaya Nusantara
Di ujung selatan Jl. Malioboro, Yogyakarta terdapat titik nol kilometer kota tersebut. Di sini pula ada banyak sekali simbol-simbol budaya dengan cerita dan kisah sejarah yang teramat panjang.
Read more