Nostalgia Di Pasar Apung Batu Malang
Kota Batu-Malang seperti tak pernah kehabisan tempat wisata, terbukti semakin banyaknya tempat wisata dikota tesebut sebagai destinasi masyarakat di waktu libur. Salah satu destinasi wisata yang unik yaitu pasar apung. Pasar Apung merupakan destinasi wisata yang menyajikan nuansa klasik dan kental akan kebudayaan khas nusantara di Kota Batu. Lokasi pasar apung di daerah Kota Wisata, Jalan Terusan Sultan Agung No.2 , Ngaglik, Kecamatan Batu, Ngaglik, Kec. Batu, Kota Batu, Jawa Timur.
Berada satu komplek dengan Museum Angkut, Pasar Apung berdiri di atas lahan seluas setengah hektar.berbeda Beda dengan Museum Angkut, meski ada dalam satu manajemen, pengunjung di tempat wisata ini tidak dikenai biaya untuk tiket masuk. Namun pengunjung dikenakan biaya parkir sebesar Rp.3.000 -5.000 sehingga tidak perlu merogoh koceh untuk ketempat ini. Pasar apung dibuka dari pukul 12.00 sampai dengan 21.00 WIB.
Saat pengunujung tiba di pintu masuk, mereka akan langsung disuguhkan nuansa tradisional dan nusantara yang dapat membuat mereka bernostalgia keasikan, kemeriahan, dan nuansa yang kini jarang ditemui diera modern seperti saat ini. pengunjungpun juga disambut dengan keindahan dari sungai buatan yang dikelilingi tempat wisata kuliner khas nusantara, tempat souvenir oleh-oleh khas Malang dan bangunan-bangunan yang identik dengan kebudayaan nusantara salah satunya Pulau Jawa, Kalimantan, Lombok, Madura, Nias dan sebagainya.
KULINER NUSANTARA DI PASAR APUNG
Ada beberapa zona di tempat ini yang banyak sekali menyediakan tempat kuliner yang berada di tepi sungai buatan. Wisata kuliner yang disuguhkan dari berbagai daerah di Indonesia. Cukup dengan membeli kartu member dengan biaya 25.000 kalian sudah memliki saldo 20.000 yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran. Cara pembayaran di pasar apung memang terbilang sudah sangat modern namun hal tersebut dilakukan agar mempermudah pengunjung serta para penjual dalam hal pembayaran dan kartu tersebut dapat digunakan selamanya kalian hanya cukup mengisi saldo untuk dapat menikmati wisata kuliner dipasar apung. Makan yang disajikan seperti bakpo, lalapan, gudek, bakso jawa, makanan khas Madura, soto betawi ,ketan dan masih banyak lagi.
BERKELILING DENGAN PERAHU
Selain dengan berjalan untuk mengelilingi pasar apung, disana juga terdapat perahu yang dapat ditumapngi oleh pengunjung. Cukup dengan membayar Rp.10.000/ orang untuk satu kali putaran mengelilingi setiap area di Pasar Apung Nusantara ini, diantaranya ada Pulau Jawa, Kalimantan, Lombok, Madura, Nias dan sebagainya. Kalian juga dapat menimakti keindahan di pasar apung terlebih lagi saat malam hari. Keindahan tempat wisata ini semakin cantik dengan gemerlap lampu warna-warni yang menghiasi pasar yang unik ini. Saat berkeliling dengan perahu kita dapat sambil berselfie ria bak sedang berada di sungai.
DUDUK SANTAI DI GUBUK KLASIK
Di tempat ini juga terdapat gubuk-gubung klasik untuk tempat bersantai , beristrahat, ataupun sebagai tempat untuk menikmati wisata kuliner disana. Digubuk-gubuk tersebut kita dapat bersantai dan menikmati keindahan suangai buatan dan nuansa tradisonal yang kental di tempat ini. Di gubuk tersebut kita juga bisa berfoto bersama dengan keluarga, teman, atau sahabat dan bagi pengunjung yang suka berfoto disarankan untuk datang pada malam hari. Nyala lampu, sungai buatan dan bangunan tradisional akan membuat fotonya terlihat lebih indah. Jika kalian berkunjung ke kota Batu-Malang jangan lupa mampir ke wisata pasar apung untuk merasakan nostalgia zaman dahulu.
Related Posts
Warung Lalapan Nabil : Lalapan Murah Cocok Untuk Mahasiswa
Warung Lalapan Nabil adalah salah satu warung makan yang menyediakan berbagai jenis lalapan di daerah Malang tepatnya di daerah Jalan Kerto Sentono.
Read moreMengintip Pesona Indah Sumber Maron Malang
Apakah Anda seorang traveling ? Bingung cari tempat liburan yang asyik dan penuh tantangan ? bosan dengan pantai di Malang?
Read moreMenikmati Bakso Legendaris Langganan Menteri
Tugas kerja keluar kota memang selalu menyenangkan. Karena pasti, banyak yang bisa dicatat, sebagai catatan perjalanan. Apalagi bila sudah tiba waktunya memuaskan perut.
Read more