RM Bebek Gendut Penyet, Warung Kuliner Bebek Murah dan Nikmat di Bogor

Hari Minggu, saya sekeluarga berkunjung ke Bogor. Datang ke Kota Hujan, sebenarnya bukan untuk melancong. Tapi mengantar anak yang hendak mengikuti tes di sebuah pesantren yang ada di Bogor. Pesantren Umar bin Khatab Plus namanya. Berangkat dari rumah tempat tinggal saya di Sawangan, Depok, sehabis subuh, karena tes akan dilakukan pada pukul delapan pagi. 

Saya berangkat usai subuh, karena takut datang terlambat ke tempat tes. Ternyata, tiba di kawasan Gunung Malang, Tenjolaya, Bogor tempat pesantren yang dituju, hari masih pagi. Masih banyak waktu. Saya bahkan masih sempat menikmati sarapan yang di bawa dari rumah. 

Tidak hanya itu, dua anak saya dan istri juga sempat berkeliling area pesantren yang asri. Di area pesantren berkeliaran rusa-rusa yang memang sengaja dipelihara pengelola pesantren. Jumlahnya ada sekitar enam ekor. Selesai tes, waktu sudah lewat tengah hari, menjelang sore. Keluar dari pesantren, saya dan keluarga sempat melipir sebentar ke objek wisata Curug Cinangka yang memang letaknya tidak begitu jauh dari pesantren. 

Sayang cuaca saat itu mendung. Jadi tak sempat menikmati suasana curug. Bahkan saat tiba di atas, tepatnya di area curug yang ada air terjunnya, gerimis mulai turun. Dengan tergesa-gesa, saya dan keluarga pun cepat-cepat turun dari atas. Sampai di parkiran mobil, hujan turun dengan deras. Alhasil, baju lumayan basah saat masuk mobil.

Dari Curug Cinangka, niatnya langsung pulang lewat jalur Bogor-Parung. Keluar dari curug, hujan masih deras. Tapi makin menjauh dari curug, hujan makin kecil. Bahkan, tiba di bawah, jalanan tampak kering alias tak turun hujan. Jadi, hujan deras tadi hanya mengguyur sekitar curug saja. 

Karena perut keroncongan, saya bilang ke supir untuk cari tempat makan. Hari makin sore. Jalanan sore di Kota Bogor menuju Parung pun lumayan padat. Bahkan di beberapa tempat arus kendaraan tersendat karena macet. Sampai akhirnya tiba di Jalan KH. R. Abdullah Bin Nuh, Bubulak, Kecamatan Bogor Baru, Kota Bogor.

Di sebuah warung, mobil menepi. Saya turun dan melihat plang nama warung. RM Bebek Gendut Penyet namanya. Rumah makan Bebek Gendut Penyet bangunannya tidak terlalu besar. Di bagian depan, ada dapur tempat membakar dan menggoreng bebek dan ayam yang jadi menu andalan warung tersebut. Jadi pembeli, bisa langsung melihat para juru masak meracik pesanannya. 

Di belakang dapur, ada meja dan kursi untuk pembeli makan. Ada yang berupa lesehan. Saya dan keluarga memilih tempat makan lesehan. Suasana warung cukup nyaman. Setelah duduk, langsung melihat menu yang ditawarkan.

Menu andalannya, ada bebek goreng dan bakar. Juga menu ayam kremes, goreng, bakar dan penyet. Ada juga menu ikan nila bakar dan goreng. Juga menu ikan lele kremes dan goreng. Menu tambahannya tumis toge, cah kangkung, kangkung plecing, hotplate cah kangkung, terong bakar, dan tempe mendoan. Bahkan juga ada soto ayam Magelang. 

Layanannya pun cepat. Sambil menunggu saya lihat-lihat koki warung meracik pesanan. Tidak menunggu lama, pesanan pun di antar. Karena lapar, saya dan yang lainnya langsung menyantap menu yang dipesan. Bebek gorengnya cukup renyah. Sambalnya juga pas di lidah. Tidak terlalu bikin jontor bibir. Pun, terong bakarnya yang dilumuri sambal, cukup membuat lidah jatuh cinta. Nasinya juga pulen.

Selesai makan, dan setelah beres membayar, saya dan keluarga pun melanjutkan perjalanan untuk pulang. Perut kenyang. Lidah pun terpuaskan. Jadi, jika sedang melancong, warung makan Bebek Gendut Penyet ini patut dicoba.Terutama yang suka bebek goreng atau bakar.