Untuk Para Traveler, Ini Gejala Infeksi Corona dari Hari ke Hari yang Harus Dikenali
Virus Corona atau yang oleh World Health Organization (WHO), badan kesehatan dunia telah dinamai Covid-19, penyebarannya kian mengkhawatirkan. Sudah ratusan negara terkonfirmasi ada kasus Corona. Bahkan, kini beberapa negara, seperti Italia misalnya terpaksa melakukan lockdown, karena penyebaran virus yang awalnya muncul di Kota Wuhan, Tiongkok ini kian mengkhawatirkan. Tingkat kematian akibat virus itu juga terus melonjak. Orang mati bisa mencapai ratusan orang dalam satu hari.
Akibat lockdown itu, Italia kini bagai negara tak bertuan, saking jarangnya orang keluar dari rumah. Padahal, Italia adalah surganya para pelancong. Negara yang banyak dikunjungi para traveler dari seluruh dunia. Kini, destinasi-destinasi wisata di negeri Pizza itu seperti Menara Pisa atau Venesia, bak kota mati.
Penyebaran virus, memang memukul banyak sektor kehidupan. Perekonomian dunia terdampak. Ekspor dan impor tersendat. Sektor pariwisata salah satu yang terdampak parah. Banyak negara yang menutup akses penerbangan ke negaranya. Bahkan melarang warganya melancong ke negara yang terkonfirmasi jadi penyebaran virus Corona. Destinasi wisata pun banyak ditutup sementara atau tak menerima kunjungan turis.
Indonesia pun melakukan itu. Menutup beberapa destinasi wisatanya. Pemerintah DKI Jakarta misalnya, begitu sudah terkonfirmasi ada yang positif kena Corona, langsung mengambil langkah menutup sejumlah destinasi wisatanya untuk mencegah agar penyebaran virus tak kian masif. Kini, destinasi wisata yang selama ini banyak dikunjungi turis baik domestik dan mancanegara seperti Taman Impian Jaya Ancol, Monumen Nasional (Monas), Kebun Binatang Ragunan, Taman Mini Indonesia Indah dan museum-museum ditutup.
Warga juga diimbau untuk tidak banyak keluar rumah. Disarankan lebih banyak ada di rumah, tidak pergi ke tempat keramaian. Ke ruang publik. Sekolah-sekolah juga diliburkan. Langkah serupa juga diambil banyak Pemerintah Daerah di Indonesia. Menutup destinasi wisatanya. Serta meliburkan sekolah serta universitas.
Kita tentu harus dukung itu. Mesti memakluminya. Biar penyebaran virus Corona tak terus mewabah. Stop dulu sementara waktu, hobi traveling. Sampai situasi kembali normal. Karena jika memaksakan diri pergi ber-traveling, resiko tertular virus cukup besar.
Nah, untuk para traveler yang mungkin sempat atau sudah bepergian ke destinasi wisata terutama yang ada di negara yang telah terkonfirmasi ada penyebaran virus Corona, ada baiknya tahu segala hal tentang virus Corona ini. Terutama gejala-gejalanya, biar jika merasa mengalami itu segera datang ke rumah sakit yang telah ditunjuk pemerintah jadi rujukan untuk menangani virus Corona.
Berikut gejala infeksi virus Corona dari hari ke hari yang mesti diketahui para traveler.
Hari ke 1-3
Gejalanya mirip dengan masuk angin. Kemudian tenggorokan terasa sakit ringan dan sedikit sakit. Di hari 1 sampai ke 3 ini, penderita tidak demam, tidak lelah dan masih makan serta minum secara normal.
Hari ke 4
Sakit tenggorokan sedikit dan mabuk badan. Gejala lainnya, mulai merasakan suara sesak. Kemudian suhu tubuh berkiayar antara 36,5 derajat celsius tergantung orang. Mulai anoreksia. Penderita mulai merasakan sakit kepala ringan. Lalu, diare ringan.
Hari ke 5
Gejalanya sakit tenggorokan, suara pun serak. Lalu, tubuh panas ringan. Suhu tubuh dari 36,5 – 36,7 derajat celsius. Gejala lainnya tubuh lelah, merasakan nyeri pada persendian. Pada tahap ini, sulit dikenali sebagai infeksi dingin atau koroner.
Hari ke 6
Gejalanya mulai demam ringan, dengan suhu tubuh sekitar 37 derajat celcius. Batuk dengan lendir atau batuk kering. Sakit tenggorokan saat makan, berbicara atau menelan.
Mulai merasakan kelelahan dan mual. Sesekali sulit bernafas. Jari terasa sakit yang teduh. Diare. Dan bisa disertai muntah.
Hari ke 7
Demam lebih tinggi. Suhu tubuh berkisar dari 37,4 sampai 37,8 derajat celcius. Batuk lebih banyak dengan dahak berlebih. Merasakan nyeri dan nyeri tubuh. Kepala terasa berat, berbobot seperti batu. Frekuensi nafas pendek. Intensitas diare lebih banyak. Juga disertai muntah.
Hari ke 8
Merasakan demam di level 38 atau di atas 38 derajat celsius. Napas sulit. Setiap kali bernafas dada terasa berat. Batuk terus menerus hingga sulit bicara. Sakit kepala. Nyeri sendi. Dan punggung terasa sakit.
Hari ke 9
Gejala tidak berubah bahkan semakin memburuk. Demam tidak sembuh-sembuh. Batuk juga tidak mereda. Bahkan kian memburuk dari sebelumnya. Batuk tiada henti.
Penderita juga kesulitan bernafas meski telah berusaha keras. Nah, jika sudah mengalami gejala seperti ini, tes darah dan rontgen paru-paru dan tes awan harus diambil untuk diperiksa.
Demikian gejala-gejala infeksi Corona dari hari ke hari yang harus dikenali. Biar kita waspada. Semoga ini jadi tambahan pengetahuan, agar kita bisa menjaga kesehatan dan tidak tertular oleh virus yang mematikan tersebut.
Related Posts
Gudeg Adem Ayem Solo, Lezat dan Menjadi Langganan Tetap Para Pejabat
Rumah Makan (RM) Adem Ayem Solo berhadapan langsung dengan rumah dinas walikota Surakarta atau Loji Gandrung. Tepatnya di Jl. Slamet Riyadi 342, Kelurahan Penumping, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta.
Read moreKendati Sudah Mereda, Tips Wisata Usai Pandemi Ini Tetap Perlu Kalian Terapkan
Meski sudah ada pelonggaran, ada beberapa tips wisata usai pandemi yang perlu menjadi perhatian. Kesehatan tetap merupakan urusan utama yang perlu mendapat kepedulian tinggi, termasuk faktor-faktor penting yang lain.
Read moreMuseum Sonobudoyo Yogyakarta, Asik Untuk Belajar Seni dan Budaya Nusantara
Di ujung selatan Jl. Malioboro, Yogyakarta terdapat titik nol kilometer kota tersebut. Di sini pula ada banyak sekali simbol-simbol budaya dengan cerita dan kisah sejarah yang teramat panjang.
Read more