Warung Khas Sunda Sederhana yang Ramah Kantong di Dekat Mesjid Kubah Emas
Hari Selasa, 11 Desember 2019, usai mengantar anak pergi ke sekolah, entah mengapa tiba-tiba saya ingin ajak istri sarapan di luar. Hari masih pagi ketika itu. Tadinya, saya ingin sarapan soto Surabaya langganan saya yang letaknya tak jauh dari Mesjid Kubah Emas atau Mesjid Dian Al Mahri.
Warung soto ini langganan saya dan istri. Beberapa kali saya mampir untuk sarapan di warung soto ini. Kuah sotonya menyegarkan. Terutama kalau dicampur dengan kepala ayam dan cekernya. Pokoknya, nikmat banget. Bagi saya, ini salah satu warung soto rekomended di wilayah Sawangan Depok. Warung soto ini ada di jalan raya Meruyung. Tak jauh dari Mesjid Kubah Emas yang terkenal itu. Letaknya berseberangan dengan pertokoan, dimana ada gedung Kentucky Fried Chicken (KFC) di sana.
Mesjid Kubah Emas sendiri sudah jadi salah satu destinasi wisata religi terkenal di Depok. Pengunjungnya banyak yang datang dari berbagai daerah. Ya, jika sedang ada di Depok, cobalah mampir ke Mesjid Kubah Emas ini. Pasti kamu akan kagum dengan bentuk arsitektur dan kemegahan bangunannya. Dan, kalau lapar, ada banyak tempat makan yang bisa jadi pilihan untuk mengisi perut. Salah satunya warung makan yang hendak saya ceritakan ini..
Kembali ke cerita sarapan pagi saya dan istri. Mengendarai motor saya dan istri langsung meluncur dari komplek perumahan tempat saya tinggal yang ada di Bedahan. Jarak ke Meruyung yang hendak saya tuju tak terlalu jauh.
Sampai di tempat tujuan, saya dan istri harus gigit jari. Karena warung soto Surabaya langganan saya, hari itu ternyata tidak jualan. Mungkin sedang libur. Sementara perut sudah keroncongan pingin di isi. Setelah berunding sebentar dengan istri, akhirnya diputuskan untuk sarapan di sebuah warung makan yang sepintas menarik untuk disinggahi.
Warung makan ini, letaknya tak jauh dari warung soto yang tadinya mau saya datangi. Bentuk warungnya sederhana. Dindingnya dari gedek. Atapnya pun sepertinya dari semacam alang-alang. Pikir saya, menarik makan di warung itu. Dan, pagi itu, warung sudah buka. Apalagi, di depan warung tertulis nama menu yang ditawarkan. Ada pepes tahu, pepes teri, pepes ikan, pepes ayam, sayur asem, lalapan dan sambel. Sepertinya ini warung makan khas Sunda.
Di depan warung, di pinggir jalan di pasang papan nama warung. RM Pepes Satu Bumbu, namanya. Maka, saya dan istri pun langsung menuju ke depan warung. Setelah memarkir motor, saya dan istri langsung masuk ke dalam warung. Di dalam warung, menu makanan di pajang di meja kayu yang dibuat memanjang. Di wadahi piring-piring, semua menu di pajang di atas meja kayu yang memanjang tersebut.
Karena masih pagi, menu tak begitu lengkap. Tapi cukup banyak menu yang dipajang. Ada tempe goreng, tumis pare, menu ikan teri, dan macam-macam pepes, mulai dari pepes ikan mas, teri, tahu, ayam dan jamur. Terlihat juga, menu semur jengkol yang menggoda.
Di belakang meja menu, beberapa karyawan warung sedang sibuk. Seorang lelaki datang menghampiri dan menanyakan apakah saya dan istri mau makan di sini atau mau dibungkus. Istri saya langsung menjawab. ” Makan di sini mas.”
Dia pun kembali ke belakang. Lalu kembali lagi membawa bakul dari anyaman bambu berisi nasi putih yang masih mengepul. Lalu menyerahkan bakul nasi itu ke saya. Istri saya kemudian bertanya. ” Sayur asemnya sudah ada mas?”
Si mas pelayan warung sigap menjawab. ” Sudah ada mbak. Nanti diantar.”
Rupanya, untuk lauknya, kita ambil secara prasmanan alias mengambil sendiri. Saya pun setelah menyendok nasi, ambil tempe goreng, lalu menu tempe yang dimasak basah. Dan terakhir mengambil pepes ayam. Sementara istri, mengambil menu goreng teri yang dimasak dengan kacang tanah, semur jengkol dan tempe goreng. Tidak lama si mas pelayan warung kembali datang, sambil membawa sayur asem, sambel dan lalapan. Terakhir dia menanyakan hendak minum apa. Saya pesan teh tawar hangat. Sementara istri air putih.
Setelah semua pesanan terhidang, saya langsung mencicipi pepes ayamnya. Daging ayamnya lembut. Bumbunya begitu terasa. Sayur asemnya pun pas dan menyegarkan. Makin sempurna dengan sambel dan lalapan. Acara sarapan pagi itu pun rasanya begitu sempurna. Benar-benar memuaskan. Setelah selesai makan, saya minta si mas untuk menghitung semuanya. Ternyata, harga semua yang saya dan istri makan, cukup terjangkau. Ramah di dompet alias tak mahal. Enak dan nikmat dengan harga yang bersahabat. Pokoknya terpuaskan. Dari semua yang dimakan, saya dan istri hanya membayar sekitar 40 ribuan. Bagi saya ini terbilang murah. Tapi rasa memuaskan lidah.
Nah, bagi yang mungkin hendak berwisata religi ke Mesjid Kubah Emas atau Mesjid Dian Al Mahri, dan ingin cari tempat makan yang murah tapi enak, saya pikir singgah di RM Pepes Satu Bumbu jadi salah satu pilihan terbaik. Apalagi jika kamu penyuka masakan khas Sunda.
Related Posts
Makan Enak di Tol Cikampek
Sedang dalam perjalanan di jalan tol, lalu perut lapar dan ingin makan enak? Tidak usah khawatir, sekarang hampir di tiap rest area, sudah banyak tempat makan enak.
Read moreTips Cara Aman Makan Ikan Peda
Tuum ikan peda, salah satu menu kuliner di tanah Sunda. Di santap dengan sambel terasi, lalap dan nasi liwet, jadi padanan sempurna pencinta masakan Sunda ” Ibu masak sayur lodeh dan ikan peda,” begitu kata ibu mertua, begitu saya, istri dan dua anak saya tiba di rumahnya, di Cipete Utara, Jakarta Selatan.
Read moreGudeg Adem Ayem Solo, Lezat dan Menjadi Langganan Tetap Para Pejabat
Rumah Makan (RM) Adem Ayem Solo berhadapan langsung dengan rumah dinas walikota Surakarta atau Loji Gandrung. Tepatnya di Jl. Slamet Riyadi 342, Kelurahan Penumping, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta.
Read more